SIAP MENERIMA KEHADIRAN YESUS

Renungan hari Jumat, 13 Desember 2024; Pw. St. Lusia.

Sahabat muda yang terkasih,

Nabi Yesaya1 menggambarkan relasi Tuhan dengan manusia bagaikan seorang Guru yang menuntun murid-muridnya untuk memperoleh segala hal baik yang sudah disediakan. Pesannya adalah bahwa karena Tuhan adalah jalan yang benar, taat kepadaNya akan membawa kita kepada kehidupan yang lebih bahagia dan penuh berkat.

Penginjil Matius2 menggambarkan orang-orang di zaman Yesus yang menolak kebenaran dan berkat dari Tuhan. Mereka disebuat sebagai sebuah genarasi yang menolak kehadiran Yohanes Pembaptis (Elia yang akan datang) yang ingin memperkenalkan Yesus Kristus sebagai sumber kebenaran dan berkat. Penolakan ini masih sering terjadi hingga saat ini, dimana banyak orang berusaha membungkam kebenaran dan menciptakan ilusi yang menyesatkan. Banyak orang yang menganut filosofi empiris, “Saya tidak akan percaya, sampai hal ini benar-benar terjadi!” Atau, “Tuhan itu tidak logis, maka logika sayalah yang lebih tepat!” Sama seperti anak kecil yang sulit untuk percaya sampai ia benar-benar melihat buktinya.

Benang merah dari kedua perikop di atas adalah bahwa kita perlu memperbaiki disposisi hati dan kepribadian kita agar layak menerima kehadiran Tuhan. Kita perlu membuka diri pada tuntunan Sang Guru dan lebih rendah hati untuk memahami kebenaran iman.

Credo ut intelligam!: Saya percaya agar saya memahami kebenaran iman!

Sambil berbenah diri, kita juga harus berusaha lebih giat mengikuti kehendak-Nya. Berjuang hidup dalam kasih kepada Allah, manusia, dan segenap ciptaan dengan lebih radikal. Ketika kita membuka diri untuk menerima Yesus berarti kita sedang berkomitmen untuk hidup dalam cinta kasih seperti cara hidup Tuhan Yesus sendiri. pertanyaannya jadi jelas: Apakah kita sudah siap menerima kehadiran Tuhan dalam hidup kita?

Dari mana kita mengetahui kehendak Tuhan? Don Bosco selalu mengatakan kepada anak-anaknya agar selalu menaati ajaran Gereja, baik dengan merefleksikan Kitab Suci maupun mendengarkan ajaran Gereja dalam pengajaran para imam. Dalam hidup, kita membutuhkan perintah, arahan, tuntunan, dan bimbingan dari Tuhan yang senantiasa membimbing dan menuntun kita di jalan yang benar. Meskipun kita tidak selalu mengerti jalan Tuhan, tetapi kita harus percaya bahwa segala sesuatu yang dilakukanNya adalah untuk kebaikan kita. Karena dari Tuhanlah kita menerima segala berkat yang kita butuhkan dalam hidup kita sehari-hari yang penuh dengan tantangan dan kesulitan.

Tuhan memberkati!

By: Bruder Noche, SDB

  1. Kitab Yesaya, 48: 17-19 ↩︎
  2. Injil Matius, 11: 16-19 ↩︎
Please Share:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *